Wednesday, 12 October 2011

Ketika Kita Marah...siapakah yang sebenarnya sedang hadir....

Saudara-saudariku, mari kita belajar tentang kesabaran dari kisah berikut ini...
Sekaligus ini adalah oleh-oleh dari materi Training ESQ Character Building Tingkat 3.. :)

KISAH AMARAH ABU BAKKAR ASH SHIDDIQ

"Suatu hari Rasulullah Shallallahu Alaihisallam bertamu ke rumah Abu Bakkar Ash Shiddiq...

Ketika sedang berbincang dengan Rasulullah, datanglah seorang Arab Badui menemui Abu Bakkar dan langsung mencela Abu Bakkar. Kata-kata kotor keluar dari mulut orang itu. Namun Abu Bakkar tidak menghiraukannya. Ia melanjutkan perbincangan dengan Rasulullah. Melihat hal ini Rasulullah Shallallahu Alaihisallam tersenyum.

Orang Arab Badui itu kembali memaki Abu Bakkar. Kali ini makian dan hinaannya lebih kasar lagi. Namun dengan keimanan yang kokoh serta kesabarannya Abu Bakkar tetap membiarkan orang tersebut. Rasulullah Shallallahu Alaihisallam kembali memberikan senyumannya.

Untuk ketigakalinya orang Arab Badui itu mencerca Abu Bakkar dengan makian lebih menyakitkan lagi. Kali ini Abu Bakkar tidak dapat menahan amarahnya. Dibalasnya makian orang Arab Badui itu dengan makian pula. Dan terjadilah perang mulut.

Seketika itu Rasulullah Shallallahu Alaihisallam beranjak dari tempat duduknya. Ia meninggalkan Abu Bakkar tanpa mengucapkan salam.

Abu Bakkar tersadar...
Dikejarnya Rasulullah Shallallahu Alaihisallam.
Lalu Rasulullah mengatakan,"Sewaktu orang badui datang mencelamu, dan kau tak menanggapinya, aku tersenyum karena banyak malaikat di sekelilingmu yang akan membelamu di hadapan Allah, begitupun dengan yang kedua kalinya. Namun ketika kali yang ketiga ia mencelamu dan engkau menanggapinya, dan engkau membalasnya, maka seluruh malaikat pergi meninggalkanmu, HADIRLAH IBLIS DISISIMU. Oleh karena itu aku tidak ingin berdekatan dengannya dan aku tidak ingin memberikan salam kepadanya"



Astaghfirullaah....
Yaa Shobuur..Yaa Shobuur..Yaa Shobuur....

Wednesday, 5 October 2011

The Way of Life

Sahabatku semua,jikalau islam ini diturunkan untuk sekedar menjadi kepercayaan terhadap pahala, dosa, surga, dan neraka..lalu mengapakah didalamnya membahas tentang kehidupan sosial,politik,silaturahim,bisnis,perdagangan,pernikahan,dan lain-lain?!

Jelas islam ini adalah JALAN HIDUP!
Yang terbaik malah! :)

"Hadapkanlah wajahmu dengan lurus/mantap pada agama Allah. Tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) JALAN YANG LURUS, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya."
(QS Ar-Ruum [30]: 30)

Friday, 10 June 2011

= Another True Story =

Saat aku buka Facebook dari HPku di sebuah warung kopi daerah Keputih tadi siang sebelum sholat jumat, sebelum halaman Facebook-ku terbuka, ada seorang pemuda yang tak kukenal menemuiku dan berkata, "Wah, Mas..HPne sampean apik yo..wes QWERTY..bentuknya bagus..iso internetan..kamerane 5 Megapixel pisan..pasti larang yo, Mas?"
Aku hanya tersenyum mendengar itu....

Lalu dia melanjutkan, "Lek HPku yo ngene iki, Mas..biasa ae..QWERTY sih, tapi fitur-e yo minimal banget..bukan HPne wong sukses koyok nggonane sampean...."
Aku terhenyak....
Namun aku kembali tersenyum kepadanya...
Sekilas aku melihat pemuda itu memakai celana abu-abu khas seragam SMA....

Aku kembali melihat HPku, dan langsung menutup halaman Facebook yang baru saja terbuka, kemudian pindah ke "notes" untuk menulis tulisan ini....

Dalam hati aku bertanya.....
"Apa sebenarnya kriteria Orang Sukses yang dipahami oleh masyarakat sekarang ini?"

Punya HP mutakhir?! Punya sepeda motor terbaru?! Uang banyak?! Jam tangan keren?! Komputer canggih?! Mobil bagus?! Sepatu merk terkenal?! Punya rumah yang mewah?!

Yaa Allah....
Yaa Fattah....
Buka hati kami....
Buka fikiran kami....
Agar hati ini hanya mencintaiMU dan tak silau dengan gemerlap dunia yang bisa menipu kami....

Lalu aku tersadar bahwa harus segera berangkat sholat Jumat....

Setelah aku membayar teh hangatku, aku menyapa pemuda tadi yang masih duduk bersama temannya, "Mas,duluan ya..Assalamu'alaikum...."
Pemuda itu menjawab sambil tersenyum, "Iya,Mas..Wa'alaikumsalam..."

"Masya Allaah..dia seorang muslim....", bisikku dalam hati.....

Wednesday, 18 May 2011

= 5 Tujuan Penciptaan Manusia =

Ridwan,kemarilah...datang kemari, Anakku....
Ayah ingin menyampaikan sebuah nasihat kepadamu dengan sepenuh cinta....
Ayah ingin sampaikan ini sebagai bekal kehidupanmu di dunia....
Sebelum kelak ayah dipanggil oleh Allah....
Sebelum kelak bundamu pun akan dipanggil menghadap Allah....
Dengarkan nasihat Ayah ini, Nak....
Dengarkan, Anakku.....

Ridwan, nasihat ayah yang pertama adalah...
Tujuan kehidupanmu itu adalah mengabdi kepada Allah, Anakku....
Kelak apabila engkau tumbuh dewasa dan menjadi seorang dokter, maka Ayah bangga kepadamu bukan karena engkau memperoleh uang yang banyak atau pengakuan dari orang-orang di sekitarmu....
Namun, dengarkan nasihat Ayah ini, Anakku...
Apabila engkau menjadi seorang dokter, sesungguhnya itulah pengabdianmu kepada Allah..Engkau sedang menolong hamba-hamba Allah yang sakit dan membutuhkan obat....
Begitu pula ketika engkau menjadi seorang guru, engkau menyampaikan ilmu-ilmu Allah, dan itulah pengabdianmu kepada Allah....
Sebagai apapun..menjadi apapun dirimu dalam kehidupan ini, maka mengabdilah engkau kepada Allah!

Lalu yang kedua, Anakku...
Allah memberikan kemuliaan kepadamu...
Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang..dan Allah pula yang meniupkan sifat kasih-sayang itu ke dalam jiwa setiap manusia...
Begitu pula ke dalam dirimu,Anakku...
Maka dengarlah nasihat ayahmu ini!
Apabila engkau nanti telah dewasa, engkau pasti rindu dengan kejujuran, karena engkau telah berjanji kepada Dia Sang Maha Jujur, Allah, Robbul Aalamiin....
Engkau akan rindu dengan keadilan, karena engkau telah berjanji kepada Dia Sang Maha Adil....
Allah yang mengajarkan dan meniupkan sifat-sifat agung itu kedalam dirimu!
Dan sesungguhnya anakku, kehidupanmu itu adalah untuk mengikuti tuntunan nurani yang Allah ajarkan pada hatimu! Pada jiwamu!
Apabila nanti engkau telah tumbuh dewasa, engkau akan mencari cinta..Kau akan mencari kasih-sayang..karena engkau dicipta oleh Sang Maha Pengasih-Penyayang....
Kau akan menyukai keindahan, Anakku..karena engkau dicipta oleh Sang Maha Indah, Allah Al Baadi'...
Maka kehidupanmu yang sesungguhnya, adalah untuk mengikuti tuntunan nurani yang Allah ciptakan!

Nasihat Ayah yang ketiga, Anakku....
Engkau dilahirkan sebagai seorang khalifah!
Sejak engkau lahir ke muka bumi, Ayah begitu bangga kepadamu, karena engkau adalah ciptaan Allah Yang Maha Sempurna..
Engkau dicipta oleh Dia, Robbul Aalamiin..dan engkau adalah khalifahNYA!
Maka ketika engkau menjalani kehidupan, berjalanlah dengan tegap di muka bumi ini!
Pandangi kehidupanmu dengan sepenuh rasa optimis. Karena engkau adalah khalifah Allah....
Kau diciptakan oleh Allah untuk mewakili tugasNYA, amanahNYA yang agung, yang mulia, mengelola bumi ini, Anakku....
Maka tegakkanlah tubuhmu!
Jangan pernah kau merasa rendah diri dengan kehidupanmu sebagai apapun itu!
Engkau ada khalifah Allah,Anakku!

Lalu yang keempat, Anakku....
Kelak, ketika engkau melalui kehidupan ini, tidak selamanya engkau dipenuhi dengan suka-cita!
Suatu hari kau akan menangis....
Kau akan mendapati ujian yang begitu berat dalam kehidupanmu...
Kau akan melampaui kedukaan dan kepahitan...
Karena memang engkau dilahirkan ke muka bumi ini, Allah ingin mengujimu!
Sepanjang kehidupanmu, sepanjang itu pula Allah akan terus mengujimu,Anakku...
Maka ayah dan aundamu takkan menangisi dan bersedih atas ujian yang kau alami. Karena itulah takdir kehidupanmu sebagai hamba yang diciptakan!
Sepanjang hidup engkau akan diuji oleh Allah...
Maka terimalah ujian itu, Anakku!
Terimalah!
Jangan engkau bersedih hati....

Lalu yang kelima, Anakku...
Kelak, ayah dan bundamu ini takkan selamanya mendampingimu, Nak....
Ayah akan kembali kepada Allah..Bundamu akan kembali kepada Allah...
Maka Anakku, tolong dengarkan nasihat ayahmu ini mungkin untuk yang terakhir kalinya...
Nak, kelak Ayah akan kembali kepada Allah..Bundamu akan kembali kepada Allah...dan kami akan mempertanggunjawabkan seluruh kehidupan kami kepadaNYA....
Begitu pula dirimu,Nak!
Sepanjang kehidupanmu Engkau akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah....
Sebesar zarah kebaikanmu engkau akan melihat balasannya!
Begitu pula sebesar zarah keburukanmu kau akan mendapati balasannya,Anakku!
Ayah tak bisa menolongmu,Nak....
Bunda tak bisa menolongmu,Nak....
Maka bertanggungjawablah dengan kehidupanmu..dan pikirkan itu!
Engkau kelak akan pulang seorang diri!
Seorang diri engkau akan mempertanggungjawabkan kehidupanmu kepada Allah!

Ridwan, Anakku, itulah nasihat dari ayahmu ini untukmu....
Mungkin untuk yang terakhir kalinya ayah sampaikan tentang hal ini....
Karena setelah ini kita akan masing-masing seorang diri menjumpai Allah....

Ayah sayang padamu....
Ayah cinta padamu....
Bunda sayang padamu....
Bunda mencintaimu......
Semoga kelak kita dikumpulkan oleh Allah bersama dengan Rasulullah SAW, di dalam surga, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang indah....

Yang benar adalah wujud kasih-sayang Allah kepadamu....
Yang salah adalah karena kebodohan ayah menyampaikannya....
Selamat berjuang,Anakku!

Thursday, 18 February 2010

Hari [penuh] Kasih Sayang

Seperti yang kita lihat bersama pada bulan Pebruari lalu, banyak pemuda di berbagai tempat di Indonesia bahkan di seluruh dunia melewati sebuah momentum khusus yang mereka rayakan secara tahunan, yaitu setiap tanggal 14 Pebruari. Pada hari itu mereka bersama-sama merayakan apa yang mereka sebut dengan hari kasih-sayang. Mereka menganggap bahwa inilah hari yang paling tepat untuk mengungkapkan kasih-sayang mereka kepada orang yang paling mereka kasihi.


Bila kita lihat di Indonesia saja, maka banyak pemuda-pemudi Indonesia yang memanfaatkan hari itu untuk mengungkapkan kasih sayang mereka kepada orang terkasih dengan cara yang beragam. Kebanyakan dari mereka menggunakan barang tertentu sebagai simbol kasih-sayangnya. Ada yang memberi coklat, bunga, eskrim, atau barang kesukaan pasangannya. Ada pula yang mengajak pasangannya itu untuk makan malam berdua di tempat spesial yang dihiasi dengan lilin-lilin dan dekorasi yang romantis. Yang mereka menamakannya “candle light dinner”.


“Seperti orang pada umumnya akupun mendapatkan coklat di hari valentine. Coklat dari sang kekasih,hehehe.. Coklat yang berbentuk hati dan berwana pink, diatasnya bertuliskan “Happy Valentine”... Ini memang valentineku bersamanya, bersama dia yang telah menghapus luka dihati, menghapus luka dari valentineku yang kemarin”

Itulah ungkapan Nofri, salah seorang sodari kita yang bercerita tentang perayaan hari kasih-sayang bersama “sang kekasih”nya, yang kemudian ia tulis itu di internet.


Kita tidak membahas lebih dalam tentang hari kasih-sayang itu..tapi saya ingin kita merenungkan sejenak tentang makna ungkapan kasih-sayang dan mengapa ungkapan kasih sayang itu seakan-akan dikhususkan hanya pada tanggal 14 Pebruari?

Terlebih hal ini pun bukanlah tradisi umat muslim! Mengapa?!


Saudara-saudariku, mari kita merenungkan….


Tidakkah kita berpikir tentang udara yang kita hirup setiap harinya? Bukankah engkau sekarang pun sedang menghirupnya? Bukankah engkau hidup karenanya? Dan bukankah engkau mendapatkannya dengan gratis? Engkau bebas bernafas,bukan? Bagaimana bila seandainya udara itu hilang? Kita akan mati? Lantas siapakah pemilik udara yang kau hirup setiap hari itu itu?

Itulah setitik ungkapan kasih sayang Allah untukmu!


Tidakkah kita berpikir tentang air yang kita minum setiap harinya? Engkau merasakan sejuk ketika meminumnya? Engkau bisa melepas dahagamu dengannya? Lantas bagaimana bila seandainya air di alam semesta ini mengering? Mampukah kita bertahan hidup? Berapa lama? Lantas siapakah pemilik air yang setiap hari kau minum itu?

Itulah setitik ungkapan kasih sayang Allah untukmu!


Belum lagi bila engkau berpikir tentang orang tuamu, teman-teman dalam hidupmu, dan guru/dosen yang mengajarkan ilmu yang bermanfaat untuk masa depanmu...siapakah yang menghadirkan mereka untukmu?

Itulah setitik ungkapan kasih sayang Allah untukmu!


Lihatlah…betapa sesungguhnya hari-harimu dipenuhi kasih-sayang meski bukan pada hari valentine!


Coklat yang diberikan itu akan meleleh…eskrim itu akan mencair…lilin-lilin itu akan habis terbakar…Namun cinta Allah selalu ada untukmu dan takkan pernah pudar!


Nuzul Romadona Soedjito